Tahap
pengambilan keputusan
Berikut ini
tahap pengambilan keputusan yang disebut ADADA model,, ADADA merupakan
kepanjangan dari aims, data, alternatives, decision, dan
action.
1.
Aims atau
objektif
Pada tahap pertama pembuatan keputusan justru harus dilihat tujuan
akhir yang hendak dicapai. Pada tahap awal ini juga penting bagi Anda untuk
mengkaji beberapa hal. Antara lain, alasan perlunya mengambil keputusan;
seberapa penting dan genting kondisinya; pengalaman-pengalaman masa lalu yang
mungkin adalah hal serupa yang pernah dihadapi dan bisa menjadi pembelajaran
penting.
2.
Data
Tahap kedua adalah mengumpulkan data sebanyak-banyaknya hingga
menjadi informasi yang bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan. Data yang
baik haruslah berupa fakta dan relevan dengan permasalahan yang sedang Anda
hadapi.
3.
Alternatives
Tahap ketiga merupakan tahapan ketika Anda mulai melihat, mencari,
atau menemukan alternatif setelah tahap pengumpulan informasi sudah selesai,
atau cukup untuk melihat permasalahan secara utuh.
4.
Decision atau
keputusan
tahap keempat, pengambilan keputusan dilakukan setelah semua
alternatif yang ada telah terkuak. Bagian ini merupakan tahap yang paling
krusial. Anda tidak saja harus mempertimbangkan dampak-dampak jangka pendek
yang mungkin terjadi, tetapi juga dampak jangka panjang yang mungkin dihasilkan
dari keputusan Anda saat ini.
5.
Action atau
tindakan
Tahap tindakan ini juga yang sering dilupakan oleh banyak pemimpin. Tugas
mereka terkesan selesai ketika keputusan telah diambil. Akan tetapi, jika
keputusan tidak mampu dilaksanakan, apakah bisa menyelesaikan permasalahan yang
ada? Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk bukan saja follow-up
(menindaklanjuti), tetapi juga follow through (mengawal hingga tuntas).
JENIS-JENIS
MASALAH
Masalah
merupakan kesenjangan antara das sollen atau teori dengan das sein atau fakta
empiris; antara yang ditetapkan sebagai kebijakan dengan kenyataan implementasi
kebijakan. Dalam masalah terdiri dua jenis masalah, yaitu:
1. Masalah
Sederhana (Simple Problem),
Ciri dari
masalah sederhana adalah, berskala kecil, berdiri sendiri (kurang memiliki
sangkut paut dengan masalah lain), tidak mengandung konsekuensi yang besar,
pemecahannya tidak memerlukan pemikiran luas dan mendalam.
Pemecahan
masalah dilakukan secara individual. Teknik yang biasa digunakan, dilakukan
atas dasar intuisi, pengalaman, kebiasaan dan wewenang yang melekat pada
jabatannya
2.
Masalah Rumit (Complex Problem),
Ciri dari
masalah rumit adalah, berskala besar, tidak berdiri sendiri (memiliki kaitan
erat dengan masalah lain), mengandung konsekuensi besar, pemecahannya
memerlukan pemikiran yang tajam dan analitis.
Pemecahan
masalah dilakukan secara kelompok yang melibatkan pimpinan dan segenap staf
pembantunya. Jenis dari masalah ini adalah masalah yang terstruktur (struktur
problems) dan masalah yang tidak terstruktur (unstructured problems).
a. Masalah
yang Terstruktur,
Merupakan
masalah yang jelas faktor penyebanya, bersifat rutin dan biasanya timbul
berulang kali sehingga pemecahanya dapat dilakukan dengan teknik pengambilan
keputusan yang bersifat rutin, repetitif dan dibakukan. Sifat pengambilan
keputusannya adalah. relatif lebih mudah atau cepat, salah satu caranya dengan
penyusunan metode, prosedur, atau program tetap.
b. Masalah
yang tidak Terstruktur,
Merupakan
penyimpangan dari masalah organisasi yang bersifat umum, tidak rutin, tidak
jelas faktor penyebab dan konsekuensinya, serta tidak repetitif. Sifat
pengambilan keputusannya adalah, relatif lebih sulid dan lebih lama, diperlukan
teknik pengambilan keputusan yang bersifat non-programmed decision-making.
Gaya
pengambilan keputusan
Mengenal
5 tipe gaya keputusan.
Dari hasil
survei yang dilakukan oleh Center of Creative Leadership (CCL), terdapat
beberapa tipe atau gaya pengambilan keputusan, sebagai berikut:
- D1- Anda memutuskan sendiri. Anda dalam memutuskan tidak
memerlukan suatu diskusi dengan siapapun. Dalam mengambil keputusan anda
hanya mengandalkan informasi yang ada secara tertulis.
- D2- Anda mencari informasi,
kemudian memutuskannya sendiri. Anda berusaha mencari informasi dari bawahan anda
sebagai bahan pertimbangan. Pada bawahan, anda hanya sekedar bertukar
pikiran dan tidak memintanya untuk memberi masukan.
- D3- Anda berkonsultasi dengan
bawahan anda, tetapi keputusan tetap anda buat sendiri. Anda mengajak bawahan anda untuk
membahas masalah dan meminta masukan dari mereka. Bawahan yang anda ajak
bicara secara selektif anda tentukan sendiri. Masukan atau hasil diskusi
dengan bawahan diolah sendiri untuk kemudian anda putuskan tanpa
melibatkan mereka.
- D.4- Anda konsultasi dengan tim
kerja dan kemudian memutuskannya sendiri. Anda berkonsultasi dengan Tim
Kerja, dan meminta mereka untuk terlibat secara aktif dalam pembahasan
masalah. Keputusan tetap anda tentukan sendiri, tanpa meminta kesepakatan
dari mereka terlebih dahulu.
- D5- Anda bersama-sama bawahan
anda mengambil keputusan. Masalah didiskusikan secara bersama-sama, baik yang
menyangkut alternatif maupun pilihan keputusan. Keputusan yang anda ambil harus
mendapatkan persetujuan bersama.
mas, bagus tema blognya, boleh minta gak??
BalasHapus