Jumat, 09 Desember 2011

KONSEP NILAI UANG TERHADAP WAKTU

      Pengaruh waktu terhadap nilai uang di masa yang akan datang menyangkut penanaman dana ke dalam suatu investasi baik investasi jangka pendek maupun jangka panjang.berdasarkan pengaruh waktu nilai uang akan berubah pada masa yang akan datang kalau jumlahnya sama,hal ini disebabkan karena perkembangan perekonomian dimana masyarakat semakin tahu arti perkembangan perekonomian dan bagaimana dampaknya terhadap harga-harga secara umum. Kalau dalam perekonomian suatu negara dimana harga-harga cenderung naik, maka hal ini berarti bahwa dengan jumlah uang yang sama jika digunakan pada waktu satu tahun setelah diterima uang tersebut maka nilainya akan turun.
1. Asal Mula Bunga
     Menurut Hubbard ( 1997 ) dalam Laksmono ( 2001), Bunga Adalah Biaya yang harus di bayar Borrower
Menurut Kem dan Guttman (1992) seperti di uraikan Laksmono ( 2001 ) menganggap Suku Bunga merupakan sebuah harga dan sebagai mana harga lainnya maka tingkat Suku Bunga, yaitu :
1). SUKU BUNGA NOMINAL
Yaitu Suku Bunga yang dapat di amati di pasaran.
2). SUKU BUNGA RIIL
Yaitu suku Bunga yang secara konsep di ukur tingkat pengembaliannya setelah dikurangi inflansi.
3). SUKU BUNGA JANGKA PENDEK
Yaitu Suku Bunga yang jatuh tempo ( Maturity ) satu tahun atau kurang.
4). SUKU BUNGA JANGKA PANJANG
Yaitu Suku Bunga yang jatuh tempo ( Maturitty ) lebih dari satu tahun.


2. Bunga Sederhana
     Apabila total bunga yang diperoleh berbanding linear dengan besarnya pinjaman awal/pokok pijaman, tingklat suku buanga dan lama periode pinjaman yang disepakati, maka tingkat suku bunga tersebut dinamakan tingkat suku bunga sederhana ( simple interest rate ). Bunga sederhana jarang digunakan dalam praktik komersial modern.
Total bunga yang diperoleh dapat dihitung dengan rumus :
                        I = P.i.n
Di mana :        I           = Total bunga tunggal
                        P          = Pinjaman awal
                        i           =  Tingkat suku bunga
                        n          = Periode pinjaman.
Jika pinjaman awal P, dan tingkat suku bunga, I, adalah suatu nilai yang tetap, maka besarnya bunga tahunan yang diperoleh adalah konstan. Oleh karena itu, total pembayaran pinjaman yang harus dilakukan pada akhir periode pinjaman F, sebesar :
                        F = P + I

3. Bunga Majemuk (compound interest)
Apabila bunga yang diperoleh setiap periode yang didasarkan pada pinjaman pokok ditambah dengan setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode tersebut, maka bunga itu disebut bunga majemuk. Bunga majemuk lebih sering digunakan dalam praktik komersial modern. Perbedaan yang terjadi disebabkan oleh pengaruh pemajemukkan (compounding). Perhitungan bunganya dilakukan berdasarkan pinjaman pokok dan bunga yang dihasilkan pada periode sebelumnya. Perbedaan tersebut akan semakin besar bila jumlah uang semakin sebesar,atau periode lebih lama.

4. Konsep Keekuivalenan 
Ekuivalensi berarti semua cara pembayaran yang memiliki daya tarik yang sama bagi peminjam. Meskipun total pembayaran kembali  uang pinjaman berbeda menurut caranya, tetapi bisa ekuivalensi satu sama lain merupakan konsep yang penting dalam ekonomi teknik.
Ekuivalensi tergantung pada :
  1. Tingkat suku bunga
  2. Jumlah uang yang terlibat
  3. Waktu menerima dan / atau pengeluaran uang.
  4. Sifat yang berkaitan dengan pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan dan modal awal yang diperoleh kembali.
     Jika tingkat suku bunga konstan pada 10% untuk cara pembayaran apapun, maka semua cara pembayaran tersebut ekuivalen. Seseorang bisa secara bebas meminjam dan meminjamkan pada tingkat suku bunga 10%. Tidak ada bedanya pada pokok pinjaman dibayarkan dalam umur pinjaman atau baru dibayar kembali pada akhir tahun ke-4
           Cara untuk melihat mengapa semua cara pembayaran itu dikatakan ekuivalen pada tingkat suku bunga 10% adalah membandingkan total bunga pinjaman yang dibayarkan dengan total pinjaman selama 4 tahun, seperti ditunjukkan pada table berikut :
Tabel. M-02.7

Total Bunga Pinjaman yang Dibayarkan
Total Pinjaman Selama
Empat Tahun
Perbandinga Total Bunga terhadap Total Pinjaman
Cara I
250,00
2.500,00
0,10
Cara II
400,00
4.000,00
0,10
Cara III
261,88
2.618,84
0,10
Cara IV
464,10
4.641,00
0,10

     Dengan suatu tingkat suku bunga yang sama, dapat dikatakan bahwa setiap cara pembayaran di masa yang akan datang yang akan melunasi sejumlah uang yang dipinjam saat ini adalah ekuivalen satu sama lain. Ekuivalensi terjadi bila total bunga pinjaman yang dibayarkan dibagi total pinjaman menghasilkan jumlah yang sama pada cara pembayaran mana saja.

 5. Notasi dan Diagram/ Tabel Arus Kas
      Arus kas (cash flow) adalah aliran nilai atau dana moneter (dollar) yang digunakan sebagai biaya (inputs) untuk menghasilkan keutungan (output). Arus kas (cash flow) tersebut dihasilkan dari sebuah proyek investasi.  Cara termudah untuk pendekatan masalah-masalah dalam analisis ekonomi adalah menggambar sebuah gambar atau diagram yang harus menunjukkan 3 hal, yaitu:
  1. Interval waktu yang dibagi ke dalam jumlah yang sesuai dari periode yang sama
  2. Semua arus pengeluaran kas (deposito, pengeluaran, dll) dalam masing-masing periode
  3. Semua arus pemasukan kas masuk (penarikan, pendapatan, dll) pada setiap periode
      Untuk menyederhanakan subjek pada analisis ekonomi, ada beberapa simbol-simbol (notasi) yang diperkenalkan untuk mewakili macam-macam arus kas dan faktor-faktor bunga. Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan:
P  = nilai atau jumlah mata uang pada waktu sekarang ($)
F  = nilai atau jumlah mata uang pada waktu yang akan datang ($)
N = jumlah dari periode bunga
i   = tingkat suku bunga per periode (%) 

 4. Tidak diketahui nilai awal, diketahui nilai akan datang
Jika (1 + i)n  dipindahkan ke ruas kanan diperoleh :

P = F (1+i)-n                             (4)

 P = Ekuivalen masa sekarang
 F = Ekuivalen masa akan datang
 i  = Tingkat Bunga per Periode

Bentuk  (1 + I)-n disebut Single Payment Present Worth Factor (faktor nilai saat ini pembayaran tunggal), dan dapat ditulis dengan simbol fungsional (P/F,i,n) Besarnya (P/F,i,n) untuk berbagai i dan n dapat dilihat pada tabel bunga.

     Simbol fungsional tersebut dibaca  “cari P di mana F diketahui pada bunga i per periode bunga untuk n periode bunga.” Perhatikan bahwa urutan dari P dan F dalam P/F adalah sama seperti dalam bagian awal dari persamaan 4, di mana besaran yang tidak diketahui, P, ditempatkan pada sisi sebelah kiri dari persamaan sedangkan besaran yang diketahui F ditempatkan disebelah kanan persamaan. 

5. Tidak diketahui nilai akan datang, Duketahui nilai awal
        Jika suatu jumlah P rupiah ditanamkan pada suatu saat sekarang dan i merupakan tingkat bunga per periode (keuntungan atau pertumbuhan), jumlahnya akan meningkat dari sebesar P menjadi P+Pi = P(1+i) pada akhir periode pertama;  pada akhir dari dua periode besarnya akan meningkat menjadi P(1+i)(1+i) = P(1+i)2 ; pada akhir dari tiga periode, besarnya akan meningkat menjadi P(1+i)2 (1+i) = P(1+i)3; dan pada akhir dari n periode jumlahnya akan meningkat menjadi  :
F = P (1 +i)n

6.Gradien Seragam
Pada deret gradien panjangnya periode adalah N, tetapi aliran kas dalam periode 1 adalah 0. Beberapa faktor yang mempengaruhi gradien antara lain nilai sekarang, annuitas, atau nilai masa akan datang.
P = G (P/G, i, N) atau G = P (G/P, i, N) (3.9)
A = G (A/G, i, N) atau G = A (G/A, i, N) (3.10)
F = G (F/G, i, N) atau G = F (G/F, i, N) (3.11)
Beberapa masalah arus kas melibatkan peneriman-peneriman atau pengeluaran-pengeluaran yang diproyeksikan agar meningkat atau berkurang.
Jumlah secara konstan, G, pada setiap periode. Situasi itu dapat dimodelkan dengan suatu kemiringan/gradient yang seragam (uniformgradient/arithmetic gradient)

Kamis, 24 November 2011

ELASTISITAS VCD PLAYER

 
Elastisitas menunjukkan tanggapan dari variabel tidak bebas karena adanya perubahan dalam variabel bebas tertentu. Dalam ilmu ekonomi terdapat dua jenis elastisitas yaitu elastisitas penawaran dan elastisitas permintaan. Elastisitas penawaran didefinisikan sebagai ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Sedangkan Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga.

1. Koefisien Elastisitas Permintaan
Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode
Keterangan :
ED = Elastisitas permintaan
Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
Q1 = Kuantitas permintaan awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
Dalam perhitungan koefisien elastisitas ini, angka minus tidak perlu ditulis karena kita telah mengetahui bahwa antara harga dan permintaan berslope negatif. Artinya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan, dan sebaliknya (hukum permintaan). Ada lima jenis permintaan yaitu:
  1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.
  2. Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1.
  3. Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1.
  4. Permintaan elastis : elastisitas > 1.
  5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.


2. Koefisien Elastisitas Penawaran
Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah sebagai berikut :
Keterangan :
ES = Elastisitas penawaran
Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan
Q1 = Kuantitas penawaran awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal

Ada lima jenis elastisitas penawaran :
  1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.
  2. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1.
  3. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1.
  4. Penawaran elastis : elastisitas > 1.
  5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.
Contoh kasus:
Misalkan harga suatu merk VCD player yang semula Rp. 500.00,00 naik menjadi Rp. 800.000,00. Kemudian permintaan turun dari 100 menjadi 80. Maka elastisitasnya dapat dihitung sebagai berikut:
Ed=(800.000-500.000)/{(500.000+800.000)/2) /(80-100)/{(100+80)/2}
Ed= 2.095
            Koefisien sebesar 2.095 menunjukkan bahwa perubahan harga sebesar 1 persen akan menimbulkan perubahan permintaan sebesar 2.095 %. Elastisitas permintaan memiliki hubungan negatif (arahnya berbalikan), yaitu ketika harga naik permintaan akan turun.Karena elastisitasnya lebih dari satu (Ed>1) maka termasuk dalam jenis permintaan elastis. Maka grafiknya adalah sebagai berikut:


Sabtu, 05 November 2011

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

A. Permintaan (Demand)
       Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.
 a. Faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat suatu produk antara lain:
  1. Harga produk itu sendiri
  2. Harga produk lain yang sejenis
  3. Pendapat konsumen
  4. Selera konsumen
  5. Pendapatan konsumen
  6. Jumlah Penduduk
  7. Ramalan masa yang akan datang
  8. Intensitas kebutuhan konsumen
 b. Hukum Permintaan (the low of demand)
        Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan :
“Hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harga barang tersebut berbanding terbalik, artinya ketika harga meningkat maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat." 
c. Kurva Permintaan
       Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai : “Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para
pembeli.” Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.contoh kurva permintaan:
B. Penawaran
       Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual
pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga
tertentu.
a. Faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran suatu produk antara lain:
  1. Biaya produksi yang digunakan
  2. Pajak
  3. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
  4. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
  5. Tujuan Perusahaan
  6. Harga produk lain.
b. Hukum penawaran
         Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa : “Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”pada dasarnya mengatakan bahwa : “Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”
c. Kurva Penawaran
         Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai : “Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
- Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas
- Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar

C. Hubungan antara Permintaan( D), penawaran, Equilibrium dan disekuilibrium
           Bila pada suatu saat jumlah permintaan (D) dengan penawararan bertemu , yakni pada suatu titik perpotongan , maka kondisi tersebut adalah kondisi ideal dimana jumlah barang yang diproduksi untuk ditawarkan sama dengan jumlah dari permintaan terhadap barang tersebut. Kondisi ekonomi ini disebut dalam keadaan equilibrium. Pada titik ini alokasi dari pemakaian sumberdaya untuk menghasilkan barang adalah optimum effisien karena seluruh jumlah barang/jasa yang diproduksi pas sekali dengan jumlah permintaan barang oleh pasar. Apabila Jumlah permintaan dan Penawaran tidak bertemu keadaan ini disebut dengan disekuilibrium. Ada beberapa jenis kondisi disekuilibrium : 
a. Kelebihan Penawaran (Excess Supply)

         Yang dimaksud dengan kelebihan penawaran adalah suatu kondisi dimana penetapan suatu harga mengakibatkan kuantitas penawaran menjadi lebih besar dari kuantitas permintaan yang sebenarnya. ni mengakibatkan terjadinya inefisiensi dalam hal pengaalokasian sumber ekonomi karena harga ideal sebenarnya adalah mnuju lebih kecil dari yang ditetapkan.

Contoh dari kelebihan penawaran ini adalah penetapan floor price (harga dasar) oleh pemerintah misalnya UMR yang bertujuan menjaga penetapan upah pekerja yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum misalnya Rp. 725.000 tetapi bila hukum permintaan diikuti maka dengan besarnya jumlah tenaga kerja maka kenyataannya masih banyak angkatan kerja yang bersedia bekerja walaupun dibawah UMR.

b. Kelebihan Permintaan (Excess Demand)

Yang dimaksud dengan kelebihan permintaan adalah suatu kondisi dimana dengan penetapan harga seharga  mengakibatkan kuantitas permintaan lebih besar dari pada kuantitas penawaran ehingga terjadi pengalokasian sumber ekonomi yang tidak optimum karena kuantitas yang sebenarnya diminta pasar lebih besar dari yang ditawarkan.

Contoh dari kelebihan permintaan ini adalah penetapan ceiling price oleh pemerintah sebagai suatu kebijakan harga tertinggi misalnya Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak tanah. Pada saat stok minyak tanah sedang terbatas pada suatu wilayah, maka harga tertinggi ditetapkan agar rakyat banyak yang pada umumnya berstatus sosial ekonomi kurang makmur sanggup membeli minyak tersebut, padahal bila hukum permintaan dituruti dengan permintaan / demand minyak tanah begitu tinggi , harga bisa melonjak naik melebihi ketentuan pemerintah.

Jumat, 14 Oktober 2011

KELANGKAAN DALAM ELEKTRONIKA


Kelangkaan  dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana kebutuhan akan sesuatu lebih besar dari pada sumber daya yang tersedia.

Kelangkaan bisa terjadi pada semua bidang, tidak terkecuali pada bidang elektro. Untuk membuat barang-barang elektronik dibutuhkan komponen-komponen yang kebanyakan terbuat darui barang tambang antara lain:

1. Dioda
Dioda  adalah komponen elektronik yang terbuat dari unsur semikonduktor. Bahan ini adalah silikon atau germanium. Dioda silikon bekerja pada tegangan 0.6 VDC dan dioda germanium bekerja pada tegangan 0,2 VDC. 
2. Transistor
Transistor adalah termasuk komponen utama dalam elektronika. Transistor terbuat dari 2 dioda germanium yang disatukan. Tegangan kerja transistor sama dengan dioda yaitu 0,6 volt.

    3. Kapasitor
Nama lainnya adalah kondensator. Adalah komponen yang terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan dengan isolator. Isolator ini menunjukkan nama dari kapasitor tersebut.

    4. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari arang yang bersifat sebagai tahanan / penghambat. Satuan Resistor adalah Ohm (Ω). Ukuran lainnya adalah Watt.

Barang tambang merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat segera diperbaharui, sehingga suatu saat barang barang tersebut akan langka dan bahkan habis jika kita terus menggunakannya .

Oleh karena itu marilah kita sebagai Manusia harus berhati-hati menggunakan SDA yang tersedia. Jangan hanya karena kita menggunakan sumber daya yang ada secara berlebihan, keturunan kita nanti tidak bisa menikmati apa yang dapat kita nikmati sekarang.



                                                                       by : Feri Permana
                                                                        NPM : 12411830