Selasa, 26 Juni 2012

SEJARAH ANIME


Anime adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan film animasi/kartun Jepang. Kata tersebut berasal dari kata animation yang dalam pelafalan bahasa Jepang menjadi animeshon. Kata tersebut kemudian disingkat menjadi anime. Walaupaun sebenarnya  anime tidak dimaksudkan khusus untuk menyebut animasi Jepang, tetapi kebanyakan orang menggunakan kata tersebut untuk membedakan antara film animasi buatan Jepang dan non-Jepang.
Sejarah anime sudah dimulai sejak awal abad ke 20, ketika para pembuat animasi jepang mencoba teknik animasi yang sedang di pelajari di barat. Sekitar  tahun 1970-an pembuat anime mulai meninggalkan gaya barat dan membuat genre baru seperti mecha dengan sub-genre super robot. Pada tahun 1980-an, anime mulai popular di jepang, munculnya anime Gundam, Macross, Dragon Ball dan adanya genre baru real robot dan space opera juga menambah kepopulerannya.  
GENERASI PERTAMA
Beberapa anime yg selesai dibuat pada permulaan anime di jepang telah selamat, ada banyak alasan, tetapi kebanyakan karena alasan komersial. Ōten Shimokawa adalah seorang karikaturis politik dan kartunis yang bekerja di majalah Tokyo Puck. Beliau diperkerjakan  oleh Tenkatsu untuk membuat sebuah animasi untuk mereka, karena masalah medis beliau hanya dapat membuat 5 film, termasuk imokawa mizuko genkanban no maki(1917) sebelum beliau kembali ke pekerjaan sebelumnya sebagai kartunis.
Animator lain di periode ini adalah Jun'ichi Kōuchi. Beliau adalah seorang karikaturis dan pelukis, yang juga telah mempelajari seni melukis cat air. Pada tahun 1916 beliau juga dipekerjakan untuk membuat anime oleh kobayashi shokai.
Seitaro kitayama adalah animator pertama yg membuat animasinya sendiri tanpa dibayar oleh perusahaan besar.  Bahkan beliau mempunyai studio sendiri yang dinamai the Kitayama Eiga Seisakujo, yang akhirnya ditutup karena masalah komersial.

GENERASI KEDUA
Murato Yosuji, Kimura Hakuzan, Yamamoto Sanae dan Ofuji Noboro merupakan murid dari Kitayama Seitaro dan telah banyak berkerja di studio beliau. Masaoka Kenzo, seorang lagi animator, membuat studio yang lebih kecil. Pada tahun 1923, gempa bumi besar Kanto (Great Kantō earthquake) telah memusnahkan studio milik Kitayama dan animator yang selamat telah membuat studio animasi mereka sendiri. Juga pada masa itu, undang-undang untuk melindungi remaja diperkenalkan, dan ini telah mengakibatkan beberapa animasi  ditolak untuk disesuaikan dengan tontonan remaja/kanak-kanak yang di bawah umur 15 tahun.
PERIODE 1970an
Selama 1970an pasar film di jepang menyusut dikarenakan competisi dari televisi. Meningkatnya saingan dari televisi berakibat berkurangnya staff toei animation dan para animators berpindah ke studio lain seperti A pro dan telecom animation. Mulai muncul genre baru yang disebut mecha. Beberapa anime yang muncul pada periode ini antara lain mazinger z(1972-1974), Science Ninja Team Gatchaman  (1972–74), Space Battleship Yamato (1974–75) and Mobile Suit Gundam (1979–80).
PERIODE 1980an
Salah sAtu anime paling berpengaruh sepanjang waktu Nausicaä of the Valley of the Wind (1984) dibuat pada periode ini. Kesuksesan fist of the north star(1983) mengenalkan genre martial arts yang meliputi Yu Yu Hakusho (1990), One Piece (1997), and Naruto  (1999). Pada tahun 1980an anime mulai masuk pasar home video dalam bentuk Original Video Anime(OVA). Anime olahraga yang sekarang kita kenal dimulai debutnya pda tahun 1983 dengan sebuah anime yang diadaptasi dari manga karya yoichi takahashi captain tsubasa, kemudian diikuti oleh anime lain seperti: slamdunk, eyeshield21, shoot, dll.
PERIODE 1990an
Pada akhir 1990an genre super robot yang popular pada tahun periode 1960an dan 1970an mulai terlihat kembali, tetapi kemudian menjadi jarang karena kepopuleran genre real robot seperti serial Gundam dan Macross pada periode 1980an dan genre psychological Mecha pada tahun 1990an. Pada periode ini anime yang mendapat kesuksesan internasional antara lain: Dragon Ball Z, Sailor Moon, and Digimon.
PERIODE 2000an
Kecenderungan  “evangelion-era”  berlanjut sampai periode 2000an dengan anime yang terinspirasi evangelion seperti RahXephon  (2002) and Zegapain (2006),Boogiepop Phantom (2000), Texhnolyze  (2003), Paranoia Agent (2004) and Gantz (2004). Anime genre super robot yang telah menurun sejak periode 1990an telah kembali di  periode 20001n. beberapa anime yang berhasil antara lain: Mobile Suit Gundam SEED (2002), Eureka Seven (2005), Code Geass: Lelouch of the Rebellion (2006), Mobile Suit Gundam 00 (2007), Macross Frontier (2008) and Code Geass: Lelouch of the Rebellion R2 (2008). Anime yang berdasarkan eroge dan visual novel meningkat kepopulerannya seperti: Green Green (2003), SHUFFLE! (2006), Kanon (2002 and 2006), Fate/Stay Night (2006), Higurashi no Naku Koro ni (2006), Ef: A Tale of Memories (2007), True Tears (2008), and Clannad (2008 and 2009). Banyak juga anime yang diadaptasi dari manga dan light novel yang terkenal seperti:  Fullmetal Alchemist (2005), Rozen Maiden 2005, Aria the Animation (2005), Shakugan no Shana (2005), Pani Poni Dash! (2005), Death Note (2006), Mushishi (2006), Sola (2007), The Melancholy of Haruhi Suzumiya (2006), Lucky Star (2007), Toradora!  (2008–09), K-On! (2009) and Bakemonogatari (2009)

Sumber: Wikipedia English


Minggu, 24 Juni 2012

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN



A.      TANGGUNG JAWAB SOSIAL
a)      Pengertian
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
Sedangkan menurut Commission of  The  European Communities, 2001, mendefinisikan CSR sebagai aktifitas yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan perusahaan untuk mengintegrasikan penekanan pada bidang sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan interaksi dengan stakeholder .
b)      Alasan Perusahaan Menerapkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Ada beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan memutuskan untuk menerapkan CSR sebagai bagian dari aktifitas bisnisnya, yakni :
1.            Moralitas : Perusahaan harus bertanggung jawab kepada banyak pihak yang berkepentingan terutama terkait dengan nilai-nilai moral dan keagamaan yang dianggap baik oleh masyarakat. Hal tersebut bersifat tanpa mengharapkan balas jasa.
2.            Pemurnian Kepentingan Sendiri : Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang berkepentingan karena pertimbangan kompensasi. Perusahaan berharap akan dihargai karena tindakan tanggung jawab mereka baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
3.            Teori Investasi : Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder karena tindakan yang dilakukan akan  mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.
4.            Mempertahankan otonomi : Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder untuk menghindari campur tangan kelompok-kelompok yang ada didalam lingkungan kerja dalam pengambilan keputusan manajemen.
c)       Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
1.       Manfaat bagi Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan tentunya akan menimbulkan citra positif perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.
2.       Manfaat bagi Masyarakat
Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasi win-win solution.
3.        Manfaat bagi Pemerintah
Dalam hal ini pemerintah merasa memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial.
d)      Strategi pengelolaan tanggung jawab social
1.        Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial.
2.       Strategi Defensif
Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial .
3.       Strategi Akomodatif
Strategi Akomodatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan sekitar akan hal tersebut
4.       Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders terpuaskan, maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun
B.      ETIKA DALAM MANAJEMEN BISNIS

a.       Pengertian
Etika didefinisikan sebagai konsensus mengenai standar perilaku yang diterima untuk suatu pekerjaan, perdagangan atau profesi. Sedangkan menurut Griffin, Etika adalah pandangan , keyakinan dan nilai akan sesuatu yang baik dan buruk, benar dan salah. Etika Manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi yang memenuhi kriteria etika. Selain etika, dikenal pula istilah Moral atau Moralitas yakni ajaran-ajaran perilaku personal berdasarkan agama atau filosofi.

b.      Relativisme moral
Relativisme Moral mengatakan bahwa moral bersifat relative pada beberapa pribadi, sosial atau standar budaya, dan tidak ada standar yang lebih baik dibanding standar lainnya.
Ada empat tipe relativisme :
1.    Naïve Relativism, yakni keyakinan bahwa semua keputusan moral adalah sangat pribadi dan individu memiliki hak untuk menjalani hidupnya.
2.    Role Relativism, yakni melakukan peran sosial disertai dengan kewajiban hanya pada peran tersebut,
3.    Social Group Relativism, yakni kepercayaan bahwa moralitas adalah suatu hal yang menyertai norma-norma suatu kelompok.
4.    Cultural Relativism, yakni bahwa moralitas tergantng pada budaya tertentu dalam masyarakat tertentu.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


A.      PENGERTIAN
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
SIM digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
B.      BAGIAN SIM
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
•             Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
•             Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
•             Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
•             Sistem informasi personalia (personal information systems).
•             Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
•             Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
•             Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
•             Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
•             Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
•             Sistem informasi analisis software
•             Sistem informasi teknik (engineering information systems

C.      Fungsi SIM
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para  pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
D.      Fungsi SIM
Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
A.      Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
B.      Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
C.      Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.

Minggu, 17 Juni 2012

DINAMIKA KONFLIK DALAM ORGANISASI



A.    Pengertian konflik
Secara bahasa konflik berasal dari bahasa latin configure yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Pengertian lain konflik menurut beberapa ahli antara lain:
a.       Taquiri (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
b.      Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
c.        Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
d.      Muchlas (1999), konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi.
B.    Konflik Organisasi
Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan. Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif (Robbins, 1993).
SUMBER-SUMBER KONFLIK ORGANISASIONAL
Berbagai sumber utama konflik organisasional dapat diuraikan sebagai berikut :
a.       Kebutuhan untuk membagi sumber daya – sumber daya yang terbatas.
Konflik ini dapat timbul karena kelompok-kelompok organisasi bersaing untuk memperebutkan bagian terbesar sumber daya – sumber daya yang tersedia.
b.      Perbedaan nilai-nilai atau persepsi.
Perbedaan-perbedaan tujuan diantara anggota berbagai satuan dalam organisasi sering berkaitan dengan berbagai perbedaan sikap,nilai-nilai dan persepsi yang dapat menimbulkan konflik.
c.       Kemenduaan organisasional
Konflik antar kelompok dapat juga berasal dari tanggungjawab kerja yang dirumuskan secara mendua (ambiguous) dan tujuan-tujuan yang tidak jelas.
d.      Gaya-gaya individual.
Pada umumnya konflik ini terjadi apabila para anggota kelompok sangat berbeda dalam hal ciri-ciri seperti sifat kerja,umur dan pendidikan.
MENGINDARI KONFLIK ORGANISASI
Ada beberapa cara untuk menghinadari konflik dalam suatu organisasi antara lain sebagai berikut :
a.       Pemimpin organisasi harus memperhatikan sikap dan pendapat para anggoata organisasi agar kegiatan yang terorganisasi secara efektif dalam pelaksanaannya.
b.      Pemimpin harus member contoh yang baik dalam tindakan-tindakannya.
c.       Dapat mempraktekkan evaluasi jabatan dapatlah dicapai pembenahan fungsi,kekuasaan, tanggungjawab serta pelaporannya.
d.      Cara lain dengan :
a. Prosedur kelah
b. Kotak saran
c. Kebijaksanaan pintu terbuka
d. Pertemuan kelompok
e. Rapat anggota, dan lain sebagainya.
MENYELESAIKAN SUATU KONFLIK DIDALAM ORGANISASI
Bila keadaan tidak saling mengerti serta situasi penilaian terdapat perbedaan antar anggota organisasi itu makin parah sehingga konsesus sulit dicapai,maka konflikpun tak dapat terelakkan.cara penyelesaiannya bisa dengan cara-cara dibawah ini:
1. Menggunakan kekuasaan ( dalam hal yang baik dan lebih bijaksana)
2. Konfrontasi (dengan meminta persetujuan semua pihak organisasi
3. Kompromi (pihak yang satu mengorbankan sesuatu agar memuaskan pihak yang lain)
4. Menghaluskan situasi
5. Pengunduran diri dari organisasi.