Diketahui
bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.Hal ini dibuktikan
dengan adanya piramida di Mesir.Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20
tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang yang
merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan
bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian
tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Pandangan
utama tentang manajemen dapat dibagi menjadi pendekatan- pendekatan berikut:
- Pendekatan Klasik( the classical Approaches)
Tokoh-tokoh
yang berperan dalam aliran ini antara lain:
Robert Owen
Robert
owen adalah orang yang menentang praktek-praktek mempekerjakan anak-anak usia 5
atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Owen rneningkatkan kondisi
kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam
di pabrik, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk
menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki
lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan
membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab
itu, beliau disebut “Bapak Personal Manajemen Modern”. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan
pekerja,karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber
daya manusianya,
Henry Fayol
Fayol
berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu
pribadinya, tetapi karena adanyapenggunaan metode manajemen yang tepat.
Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya yang merupakan satu
keterampilan yang dapat diajarkan dari prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya
yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi kegiatan menjadi 6
macam:
a.
Teknis (produksi)
b.
Dagang (Beli, Jual, Pertukaran)
c.
Keuangan (pencarian dan penggunaanoptimum optimum atas modal) berusaha
mendapatkan dan atas modal)
d.
Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) dan
e.
Akuntansi
f.
Manajerial
Frederick W. Taylor
Frederick
W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan
produktivitas. Gerakan yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Filsafat
taylor memiliki 4 prinsip yaitu
1.
Pengembangan manajemen ilmiah
secara benar.
2.
Pekerjaan diseleksi secara
ilmiah
3.
Adanya pendidikan dan
pengembangan ilmiah dari para pekerja.
4.
Kerja sama yang baik antara
manajer dengan pekerja.
- Pendekatan SDM
Aliran
ini muncul karena ketidakpuasan terhadap pendekatan klasik yang tidak
sepenuhnya menhasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Tokoh yang
terkenal adalah Elton Mayo. Beliau menemukan bahwa hubungan manusiawi anrtar
anggota lebih penring dalam menentukan
produktivitas, perhatuan khusus dari manajemen puncak mendorong peningkatan
motivasi mereka. Fenomena ini dikenal sebagai “Hawthorne Effect”
Pandangan
studi Hawthorne Effect memunculkan bidang studi tenang iindividu dan klompok
dalam organisasi diantaranya muncul theory Abraham Maslow. Menurutmaslow
terdapat 5 tingkatan kebutuhan manusia yaitu:
1.
Aktualisasi diri ( berkembang)
2.
Penghargaan (
penghormatan,prestice, prestasi)
3.
Sosial ( perhatian, rasa
memiliki)
4.
Keamanan (perlindungan dan
kepastian)
5.
Fisiologis (biologis, makan,
minum)
- Pendekatan Management Science
Aliran Kuantitatif
(Management Science) merupakan ilmu manajemen yang berdasrkan teknik2 matematis
untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan.
Langkah2 manajemen sains
yaitu:
1.
Perumusan masalah,
2.
Penyusunan suatu model matematis,
3.
Mendapatkan penyelesaian dari model,
4.
Pengujian model dan hasil yang didapatkan
dari model,
5.
Penetapan pengawasan hasil2,
6.
Pelaksanaan.
Pendekatan manajement
kuantitatif mencakup karakteristik sbg brikut:
1.
Konsentrasi pda pngambilan keputusan dan
dampak akhir bagi tindakan manajemen.
2.
Penggunaan kriteria ekonomi dalam keputusan,
3.
Penggunaan model matematis dengan hukum dan
rumus yg canggih,
4.
Penggunaan komputer untuk mempercpat proses.
- Pendekatan manajemen modern
berkembangnya pendekatan
dalam ilmu manjemen menunjukkan bahwa tidak ada 1 theory yang dapat diterapkan
secara universal dalam segala situasi. Perkembangan theory management terus
mengalami penyesuaian seiring lingkungan organisasi yang berubah”. Landasan utama
pendekatan ini adalah manajemen sbg sistem manajemen dengan pendekatan
kontigensi
1) Pendekatan sistem(system approach)
Pendekatan
sistem dalam manajemen artinya memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang
menyeluruh, yang terdiri dari bagian” yang saling berhubungan dan sebagai
bagian dari lingkungan xternal yang lebih luas.
2)
Pendekatan kontingensi (contingency approach)
Pendekatan
ini memandang bahwa tugas manajer adalah
mengidentifikasi teknik mana pada situasi tertentu, di bawah keadaan tertentu
dan pada waktu tertentu akan membantu pencapaian tujuan manajemen.